Meaning Of Life

Kamis, Agustus 06, 2009      0 komentar

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. "(Adz-Dzariat:56).

Tuhan telah memberikan kesempurnaan bagi manusia (walaupun tiada manusia yang sempurna 100%) tapi jika dibandingkan dengan makhluk tuhan lainnya manusia diciptakan sangat sempurna, yakni dengan pemberian hati dan pikiran agar kita dapat menentukan jalan hidup yang akan dilalui, mau kemana kah kita?.

Setiap manusia hakikatnya ingin memiliki kehidupan yang normal, senantiasa menginginkan kehidupan penuh makna, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. ia mendambakan dirinya menjadi orang yang sukses, percaya diri, bertanggungjawab, dihargai dan menghargai, dicintai dan mencintai.
namun pada realitanya tidak lah semua itu dapat diraih oleh setiap manusia, masih banyak hal yang tidak diinginkan oleh manusia itu terjadi, terjerembab pada segudang masalah hidup yang rumit yang mungkin akan berakhir nestapa, hidup tanpa makna dan arah dan tujuan yang jelas, dan tak tau apa yang harus dilakukannya.
Makna hidup memiliki sifat yang unik dan personal. artinya, apa yang dianggap berarti oleh seseorang belum tentu berarti bagi orang lain, ataupun sebaliknya. dalam hal ini makna hidup seseorang bersifat khusus, berbeda antara satu dengan yang lainnya. yang apabila berhasil ditemukan dan dipenuhi maka akan menimbulkan kehidupan akan dirasakan lebih berarti dan berharga yang akhirnya berujung pada kebahagiaan (happiness). Selanjutnya, makna hidup memberikan pedoman dan arah tujuan terhadap aktivitas kita sehari-hari, seakan-akan menantang (challenging) dan mengundang (inviting) seseorang untuk memenuhinya.
Namun ketika manusia menemui hidupnya tak bermakna, maka akan timbulah citra diri negatif, karena mereka menganggap dirinya tak bermakna, kehilangan martabat kemanusiaannya, merasa tak perlu bertanggung jawab atas hidupnya (saya berbuat demikian karena situasi dan kondisi yang mendorongnya), atau berlindung dibalik hal yang misterius (saya benar-benar tak menyadari perbuatan itu, besar kemungkinan karena pengalaman-pengalaman masa kecil yang tidak bahagia). citra demikian ialah karena karakteristik eksistensi manusia adalah kesadaran dan tanggungjawab. manusia yang belum merasa dirinya bermakna ialah manusia yang belum menyadari bertanggungjawab atas hidupnya.
Lalu, apa yang bisa dilakukan manusia? Beribadah hanya Kepada-Nya..karena hidup kita hanya untuk ibadah. ibadah membawa manusia pada kesadaran dan tanggungjawab. ibadah memberikan nuansa bening pada nurani manusia, mengganti segala keresahan dan kebimbangan dengan keyakinan sebagai karunia dan rahmat dari Allah SWT. ketika hidup tercurah hanya untuk ibadah kepada-nya, saat itulah manusia akan menemukan makna hidupnya.

yang benar itu datangnya dari sang pencipta dan yang salah, keliru itu pribadi dari penulis.

wassalam..

0 komentar: